Sabtu, 16 November 2013

Inidia Jose Mujica Pre­siden Paling Miskin didunia

Berita heboh datang dari Persiden Uruguay Jose Mujica yang menyumbangkan 90 persen gajinya ke badan amal. Apa yang dilakukannya tersebut, membuatnya dijuluki Presiden Termiskin di Dunia. Tetapi pria yangsaat ini berumur 77tahun itu tidak merasa terusik dengan julukan tadi. Saat ini setipa bulan Mujica digaji US$ 12,5 ribu atau kisaran gaji Rp.119.000.000. tetapi dia cuma mengambil 10persen dari haknya tersebut. Kebiasaan menyumbangkan gaji ini juga ternyata menular kepada istrinya, Lucia Topolansky. Maka tak aneh bila barang mewah yang mereka punyai cuma sebuah rumah di Montevideo dan mobil merk Volkswagen.

Pria yang memiliki nama lengkap José Alberto Mujica Cordano merupakan seorang pemimpin gerilya pada periode 1970-an. Saat itu dia masuk keluar hutan, bertarung melawan rezim militer Uruguay. Kariernya di pemerintahan cukup cemerlang, pada 2005 hingga 2008 ia menjabat sebagai Menteri Pangan, Pertanian, dan Perikanan. Setelah itu, ia sempat menjabat sebagai senator. Ia mulai menjabat Presiden Uruguay pada 1 Maret 2010 setelah dicalonkan koalisi sayap kiri.

Uruguay sendiri adalah negeri kedua terkecil wilayahnya di Amerika Latin. tetapi negeri ini dinilai berkembang dan kini menjadi salah satu negara dengan pendapatan per kapita terbesar di wilayahnya. Di bawah kepemimpinan “Pre­siden Termiskin di Dunia”, Uruguay dikenal bisa memberantas korupsi. Tingkat korupsi di negeri ini, menurut indeks lembaga Transparency International, menempati urutan kedua terbawah.

Tanpa kekayaan, dan bahkan sedikit hutang, ia mengaku masih bisa tidur tenang. Banyak yang berkata, Uruguay mengalami masa jaya saat dipimpinnya. walaupun demikian ia tak takut jika kelak jabatannya berakhir.

Berikut kata Jose Mujica Pre­siden Termiskin di Dunia Dikutip dari barunews :

    Saya tak mempermasalahkan apa yang saya dapat, masih banyak warga yang hidup kekurangan. Saya akan merasa lebih damai, tinggal di rumah bersama istri dan anjing saya, Manuela

0 komentar

Posting Komentar