Ada wanita yang cepat mengalaminya, ada yang perlu 'foreplay' dulu. Tidak seperti pada laki-laki, orgasme pada perempuan susah dikenali karena tidak ada tanda-tandanya. Selain itu, jenisnya juga bermacam-macam sehingga bagi yang belum berpengalaman akan makin sulit untuk mengenalinya satu persatu.
Beberapa jenis orgasme yang bisa dialami oleh perempuan antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Thesun, .
1. Orgasme G-Spot
Saat terangsang, jaringan di sekitar saluran kencing akan dibanjiri aliran darah dan kelenjar-kelejar di sekitarnya akan menegang. Orgasme akan terjadi saat area di depan dinding Ms V berubah menjadi G-spot, area paling misterius dan sangat sensitif pada organ reproduksi perempuan.
.
2. Orgasme 'Quicke'
Jenis orgasme ini paling banyak dialami oleh perempuan, yakni orgasme yang terjadi saat klitoris mendapatkan rangsangan. Orgasme pada perempuan sering muncul saat klitoris dirangsang karena bagian sebesar kacang ini punya saraf sebanyak dan sesensitif Mr P pada laki-laki.
.
3. Orgasme malas
Jenis orgasme ini butuh waktu yang sangat lama serta rangsang yang berirama untuk mencapainya, biasanya dimulai dengan sentuhan pada Ms V dan berlanjut ke sekitar panggul dan perut bagian bawah. Banyak permepuan menggambarkannya sebagai orgasme yang kurang intens, namun terasa sangat mendalam.
.
4. Orgasme tantra
Prisipnya adalah melepaskan emosi negatif dan menghadirkan euforia, sehingga tercipta sebuah perasaan damai. Orgasme jenis ini dirasakan sangat mendalam dan sering memicu ejakulasi atau cairan yang menyembur dari organ intim perempuan.
.
5. Orgasme A-spot
Singkatan dari anterior fornix, sebuah area yang lokasinya hampir sama dengan G-spot yakni antara leher rahim dengan saluran kencing. Posisi bercinta misionari atau laki-laki di atas dengan posisi saling berhadapan paling sering memicu orgasme jenis ini.
.
6. Orgasme titik terdalam
Deep spot orgasm atau orgasme titik terdalam terjadi ketika rangsangan mencapai bagian terdalam dari dinding belakang Ms V, persis di depan leher rahim. Istilah lainnya adalah posterior fornix dan letaknya tidak jaduh dari A-spot.
.
7. Orgasme U-spot
Jenis orgasme ini terjadi ketika ada rangsangan pada bagian urethral opening atau ujung dari saluran kemih. Jaringan kecil di sekitarnya sangat sensitif terhadap rangsang seksual dan dikatakan bisa memberikan respons orgasme yang sangat powerful.
.
8. Orgasme payudara
Puting payudara diyakini bisa menghubungkan saraf di organ genital sehingga rangsang di bagian ini bisa memicu terjadinya orgasme. Banyak perempuan mampu merasakan sensasi erotis di klitoris ketika putingnya dirangsang, namun hal ini ditentukan juga oleh sensitivitas payudara masing-masing.
.
9. Orgasme oral
Orgasme oral bisa terjadi di setiap kegiatan seksual yang melibatkan mulut, mulai dari ciuman hingga melakukan seks oral. Sangat jarang orgasme terjadi hanya karena rangsang di mulut, namun bagi yang sangat sensitif hal ini sangat mungkin terjadi.
.
10. Orgasme kulit
Meraba kulit perempuan, memijat atau mengelus-elusnya bisa membuat perempuan tersebut orgasme. Karenanya orgasme kulit didefinisikan sebagai orgasme yang terjadi di bagian tubuh manapun, yang tidak secara langsung berhubungan dengan sistem saraf seksual.
>>Sumber dan Artikel Menarik Lainnya<<
Beberapa jenis orgasme yang bisa dialami oleh perempuan antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Thesun, .
1. Orgasme G-Spot
Saat terangsang, jaringan di sekitar saluran kencing akan dibanjiri aliran darah dan kelenjar-kelejar di sekitarnya akan menegang. Orgasme akan terjadi saat area di depan dinding Ms V berubah menjadi G-spot, area paling misterius dan sangat sensitif pada organ reproduksi perempuan.
.
2. Orgasme 'Quicke'
Jenis orgasme ini paling banyak dialami oleh perempuan, yakni orgasme yang terjadi saat klitoris mendapatkan rangsangan. Orgasme pada perempuan sering muncul saat klitoris dirangsang karena bagian sebesar kacang ini punya saraf sebanyak dan sesensitif Mr P pada laki-laki.
.
3. Orgasme malas
Jenis orgasme ini butuh waktu yang sangat lama serta rangsang yang berirama untuk mencapainya, biasanya dimulai dengan sentuhan pada Ms V dan berlanjut ke sekitar panggul dan perut bagian bawah. Banyak permepuan menggambarkannya sebagai orgasme yang kurang intens, namun terasa sangat mendalam.
.
4. Orgasme tantra
Prisipnya adalah melepaskan emosi negatif dan menghadirkan euforia, sehingga tercipta sebuah perasaan damai. Orgasme jenis ini dirasakan sangat mendalam dan sering memicu ejakulasi atau cairan yang menyembur dari organ intim perempuan.
.
5. Orgasme A-spot
Singkatan dari anterior fornix, sebuah area yang lokasinya hampir sama dengan G-spot yakni antara leher rahim dengan saluran kencing. Posisi bercinta misionari atau laki-laki di atas dengan posisi saling berhadapan paling sering memicu orgasme jenis ini.
.
6. Orgasme titik terdalam
Deep spot orgasm atau orgasme titik terdalam terjadi ketika rangsangan mencapai bagian terdalam dari dinding belakang Ms V, persis di depan leher rahim. Istilah lainnya adalah posterior fornix dan letaknya tidak jaduh dari A-spot.
.
7. Orgasme U-spot
Jenis orgasme ini terjadi ketika ada rangsangan pada bagian urethral opening atau ujung dari saluran kemih. Jaringan kecil di sekitarnya sangat sensitif terhadap rangsang seksual dan dikatakan bisa memberikan respons orgasme yang sangat powerful.
.
8. Orgasme payudara
Puting payudara diyakini bisa menghubungkan saraf di organ genital sehingga rangsang di bagian ini bisa memicu terjadinya orgasme. Banyak perempuan mampu merasakan sensasi erotis di klitoris ketika putingnya dirangsang, namun hal ini ditentukan juga oleh sensitivitas payudara masing-masing.
.
9. Orgasme oral
Orgasme oral bisa terjadi di setiap kegiatan seksual yang melibatkan mulut, mulai dari ciuman hingga melakukan seks oral. Sangat jarang orgasme terjadi hanya karena rangsang di mulut, namun bagi yang sangat sensitif hal ini sangat mungkin terjadi.
.
10. Orgasme kulit
Meraba kulit perempuan, memijat atau mengelus-elusnya bisa membuat perempuan tersebut orgasme. Karenanya orgasme kulit didefinisikan sebagai orgasme yang terjadi di bagian tubuh manapun, yang tidak secara langsung berhubungan dengan sistem saraf seksual.
>>Sumber dan Artikel Menarik Lainnya<<
0 komentar
Posting Komentar