Kamis, 28 November 2013

6 Rumah dengan Lokasi Ter-Ekstrim di Dunia


Dalam mendirikan rumah, faktor yang paling dipertimbangkan adalah lokasi. Mayoritas orang akan memilih daerah yang nyaman, aman dan strategis untuk mendirikan rumah. Tetapi ada beberapa orang yang memiliki selera nyeleneh untuk pemilihan lokasi rumah, mereka cenderung memilih lokasi – lokasi ekstrim untuk membangun rumah tinggal.

Berikut ini adalah rumah dengan lokasi paling ekstrim di  dunia:

1. Rumah Tebing di Gunung Matterhorn, Pegunungan Alpen, Swiss


Rumah ini didirikan di sela sebuah tebing bersalju dengan ketinggian 4.003 meter dengan kemiringan nyaris 90ยบ. Dari jauh rumah ini hanya terlihat menempel di bibir jurang. Didirikan oleh Swiss Alpine Club, ‘tempat menyepi’ ini digunakan sebagai tempat istirahat bagi pendaki Gunung Matterhorn. Terletak di salah satu puncak mematikan Pegunungan Alpen, rumah ini rawan terkena longsoran glester dan jauh dari pemukiman penduduk.
Suasana Pedesaan di Lereng gunung Matterhorn

Suasana Pedesaan di Lereng gunung Matterhorn

2. Rumah Tebing di Leo Valley, Italia

Berbeda dari rumah di Gunung Matterhorn, rumah tebing ini dibangun di cekungan tebing tegak lurus tanpa salju. Berlokasi di Passo Pian delle Fuazza, Italia, rumah yang melekat pada tebing curam ini sangat sulit dijangkau. Dan yang paling istimewa rumah ini sudah berdiri sejak tahun 1319, nyaris 7 (tujuh) abad. Wow!
Rumah Tebing di Leo Valley, Italia

Rumah Tebing di Leo Valley, Italia

3. Rumah di Padang Hijau Vestmannaeyjar, Islandia
Rumah di Padang Hijau Vestmannaeyjar, Islandia

Rumah di Padang Hijau Vestmannaeyjar, Islandia

Sepertinya tebing masih menjadi tempat favorit bagi orang – orang yang menginginkan lokasi unik untuk tempat tinggalnya. Kali ini ada rumah tunggal yang dibangun di atas sebuah padang hijau di dekat tebing yang berbatasan langsung dengan laut. Berlokasi di kepulauan kecil Vestmannaeyjar, pesisir patai selatan Islandia, rumah mungil ini sekilas seperti ‘kesepian’ tanpa tetangga di kanan kiri bangunan.

4. Rumah di Tengah Sungai St. Lawrence, Kanada
Rumah di Tengah Sungai St. Lawrence, Kanada

Rumah di Tengah Sungai St. Lawrence, Kanada

Bagaimana rasanya tinggal di tengah –tengah sungai sendirian tanpa  tetangga? Sepi, mungkin itu permasalahan utama. Tapi tidak dengan pemilik rumah ini, dia sengaja membangun tempat tinggal tepat ditengah sungai yang dikelilingi air dimana mana. Hanya pada saat air surut saja, pemilik dapat menikmati suasana nyaman di pinggir sungai. Sepertinya rumah seperti ini susah didapatkan di Indonesia, mengingat kondisi sungai di Indonesia yang kurang bersih.
Rumah di Tengah Sungai St. Lawrence, Kanada
Rumah di Tengah Sungai St. Lawrence, Kanada

5. Komplek Biara Trinity Monastery di Yunani
Komplek Biara Trinity Monastery di Yunani

Komplek Biara Trinity Monastery di Yunani

Tempat tenang dan damai memang dibutuhkan para biarawan atau biarawati untuk menyepi, maka dibangunlah komplek biara ini. Berdiri sejak tahun 1476,  biara ini dibangun diatas gunung batu dengan ketinggian 400 meter. Jaman dahulu para biarawan atau biarawati harus memanjat menggunakan tali yang ada di sisi tebing untuk mencapai biara. Jadi, selain ketenangan para biarawan juga bisa berolahraga.
Komplek Biara Trinity Monastery di Yunani

Komplek Biara Trinity Monastery di Yunani

6. Rumah Biarawan di Desa Katskhi, Georgia (Katskhi Pilar)
Rumah Biarawan di Desa Katskhi, Georgia (Katskhi Pilar)

Rumah Biarawan di Desa Katskhi, Georgia (Katskhi Pilar)

Rumah ini juga digunakan para biarawan untuk mendapatkan ketenangan, bedanya dengan Komplek Biara di Yunani, rumah ini hanya terdiri dari 1 (satu) bangunan saja. Bangunan tersebut merupakan bekas reruntuhan gereja dengan luas 150 m2. Dihuni  oleh salah satu biarawan, Georgia, bangunan ini berdiri sejak abad ke-7. Sudah 20 tahun lebih sang biarawan menempati rumah diatas tebing setinggi 40 meter ini. Untuk menjangkau rumah, sang biarawan harus memanjat tangga yang berada di sisi samping tebing. Dan hanya kaum pria saja yang boleh memasuki rumah ini.
Tangga di Samping Tebing

Tangga di Samping Tebing

0 komentar

Posting Komentar